Semarah-marahnya saya pada istri, selama tidak menyangkut aqidah atau dosa besar, pasti saya maafkan
Sebab saya melihat anak saya keluar dari rahimnya, dengan bertaruh nyawa dan sakit luarbiasa
Maka apapun kesalahannya, istri kita berhak atas maaf,
apalagi seringkali kita yang lebih punya banyak salah
Itu istri, bagaimana ibu kita? Yang bertaruh nyawa untuk kita? Tentu lebih lagi berhak atas perilaku baik dari kita
Ibu yang mengurus kita saat kita paling rentan, yang mengajarkan kita dari kekosongan ilmu dan adab
Bahagiakan ibumu untuk masa depanmu ☺☺☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar